Bahasa
manggarai adalah salah satu Bahasa daerah dari sekian bahasa daerah di
Indonesia. Bahasa Manggarai digunakan oleh penutur asli orang manggarai dalam
berkomunikasi sesuai konteks mulai dari konteks adat istiadat atau budaya
sampai konteks religius atau spiritual.
Salah
satu kata atau frase yang menjadi episentrum kekastaan bahasa Manggarai adalah
kata Neka Rabo. Kata neka rabo mengandung multi makna. Makna yang sering muncul
mengenai pemakaian kata neka rabo kurang lebih sebagai berikut :
a. Neka rabo bermakna
permohonan maaf dalam situasi awal dan akhir suatu perjumpaan baik secara
perorangan maupun secara kelompok.
b. Neka rebo bermakna
kerendahan hati sebagai eufemisme dan majas litotes dalam konteks menjamu tamu
dengan hidangan yang begitu lengkapnya tetapi tetap menggunakan kata neka rabo
tidak ada apa-apa sebagai bukti rasa hormat terhadap tamu yang dilayani dengan
baik.
c. Neka rabo bermakna
memohon kemurahan hati, kelunakan pendirian dan merestui keinginan pembicara
oleh lawan bicaranya baik secara perorangan maupun secara kelompok.
Hanya
tiga hal diatas yang bisa penutur uraikan mengenai makna kata neka rabo dan
seribu satu makna lainnya, akan meluncur dari penutur lain orang manggarai
dalam berbagai konteks komunikasi dengan menggunakan bahasa Manggarai.
Dalam tulisan ini penulis
menulis beberapa frase yang dimulai dengan kata neka.
Contoh :
- Neka ngonde holes, neka
mejeng hese.
(Jangan malas, harus
cekatan,dan gesit dalam menyelesaikan sesuatu).
- neka picik rici, neka
titok riwok.
(Jangan melakukan hal-hal kecil yang tidak
bermakna dan tidak bermanfaat)
-neka keti le weki, ome
puli keli le beci, neka caca le raja ome puli kalas le mbaga
(Jangan ingkar janji atau
harus pegang teguh kesepakatan yang sudah di putuskan)
Frase
neka dalam bahasa manggarai sangat banyak dan penulis yakin penutur bahasa
manggarai tahu apa artinya dan bisa diterjemahkan sendiri dalam bahasa
indonesia.
Beberapa kata atau frase
neka yang lain dapat dibaca berikut dan walaupun tidak diuraikan secara
alfabetis:
1. Neka Rabo
2.Neka Ngonde Holes
3. Neka mejeng hese
4 . Neka hundas duat
5. Neka beheng wee
6. Neka kepok rehong
7.neka benta reha
8. Neka sihing titi
9. Neka mo damang rodong
10. Neka tuak damang ruak
11. Neka rengus ranga
12.Neka repa mata
13. Neka tepo lepo
14. Neka roe laing ngoel
15. Neka ala laing wara
16. Neka ala laing labar
17. Neka lelak dewa
18. Neka lelo ndelok
19. Neka babang sala
20. Neka toko mata
21. Neka toko pucu
22. Neka turas tuda
23. Neka tombos cokol
24. Neka lopat mata
25. Neka cude Wai
26. Neka gaku ngo data
27. Neka data ngo gaku
28. Neka laling Wai
29. Neka hesot ceko
30. Neka rena le bena
31. Neka rengut le megut
32. Neka taing labi
33. Neka io pinto
34. Neka kuak rantang
ruak
35. Neka gelang rantang
perenta
36. Neka lebi bail
37. Neka gancu kaut
38. Neka toko temo
39. Neka picik rici
40. Neka titok riwok
41. Neka kandit nai
42. Neka kandit kope
43. Neka dungka gula
44. Neka paeng mane
45. Neka toko cobeng
46. Neka melis nai
47. Neka bowo laing
48. Neka milos ranga
49. Neka tawa taa
50. Neka curung jaong
51.Neka cercamba
52. Neka bati butel
53. Neka ceke cemos
54. Neka sipo sapok
55. Neka olo laing
56. Neka magi megot
57. Neka wadi wuder
58. Neka lope lapet
59. Neka singi sangak
60. Neka ndi-ndoes
61. Neka rungku ba
62. Neka cepa radak
63. Neka hemong beo
64. Neka lumbas mata
65. Neka le- lau
66. Neka sihing
67. Neka cuba
68. Neka taing labi
69. Neka babang ranga
70. Neka babang laing
71. Neka taing tuni
72. Neka mbelos lewo
73. Neka cihi ri'i
74. Neka wewong
75. Neka jopak